Taddabur Al-Qur’an Surat Al-Fath Ayat 10
Dipublikasikan oleh SMK IT AL FATH pada
TADABBUR QS AL-FATH AYAT 10
Oleh : K.H M. Fajar Laksana, Pimp. Ponpes Modern Dzikir Alfath
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ يُبَايِعُوْنَكَ اِنَّمَا يُبَايِعُوْنَ اللّٰهَ ۗ يَدُ اللّٰهِ فَوْقَ اَيْدِيْهِمْ ۚ فَمَنْ نَّكَثَ فَاِ نَّمَا يَنْكُثُ عَلٰى نَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ اَوْفٰى بِمَا عٰهَدَ عَلَيْهُ اللّٰهَ فَسَيُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
“Bahwa orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sesungguhnya mereka hanya berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan-tangan mereka, maka barang siapa melanggar janji, maka sesungguhnya d koia melanggar atas (janji) sendiri; dan barang siapa menepati janjinya kepada Allah, maka Dia akan memberinya pahala yang besar.”
(QS. Al-Fath 48: Ayat 10).
Firman Allah ini menyatakan Seseorang yang berjanji setia kepada Nabi Muhammad untuk membela agama Allah dan sekarang janji itu diteruskan kepada pewaris Nabi yaitu ulama pemimpin atau Imam Jamaah maka sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah maka Allah akan memberikan kemenangan yga dekat.
Jadi Baiat atau janji apa yang dilakukan oleh pengikut nabi itu yaitu yang ada di Qs Alfath 9
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لِّـتُؤْمِنُوْا بِا للّٰهِ وَ رَسُوْلِهٖ وَتُعَزِّرُوْهُ وَتُوَقِّرُوْهُ ۗ وَتُسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا
“agar kamu semua beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)-Nya, membesarkan-Nya, dan bertasbih kepada-Nya pagi dan petang.”
(QS. Al-Fath 48: Ayat 9)
Janji atau Bait nya itu adalah
1.Beriman kepada Allah dan Rasulnya
2.Memguatkan agama Allah Mau Hijrah kedalam jamaah
3.Membesarkan agama Allah Berjihad di jalan Allah.
4.Mau bertasbih dan berdzikir kepada Allah.
Ini adalah Janji atau Baiat yg dilakukan pengikut Nabi yang juga wajib kita ikut saat ini.
Janji atau Baiat ini pernah terjadi pada peritstiwa BAIAT RIDWAN yaitu
“JANJI UNTUK MEMBELA AGAMA ALLAH DIDEPAN NABI SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN KETIKA AKAN MASUK KEKOTA MEKAH YG DIKUASI OLEH KAFIR QURAIS
hal ini dijelaskan dalam Qs Alfath ayat 18. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
لَـقَدْ رَضِيَ اللّٰهُ عَنِ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ يُبَايِعُوْنَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَ نْزَلَ السَّكِيْنَةَ عَلَيْهِمْ وَاَ ثَا بَهُمْ فَتْحًا قَرِيْبًا
“Sungguh, Allah telah meridai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat,”
Firman Allah tersebut menjelaskan orang yang berjanji setia untuk membela Agama Islam didepan Nabi dikenal dalam sejarah dengan nama BAIAT RIDWAN. maka ALLAH RIDLA kepada nya dan akan mendapatkan kemenangan yang dekat.
maka dari sejarah tersebut dengan adanya BAIAT RIDWAN ini Allah sampaikan jika itu dilakukan lagi oleh Umat Nabi Janji membela agama Allah didepan Ulama sebagai Imam Jamaahnya maka akan terus berlaku ketetapan Allah yaitu bahwa orang yang mau BERJANJI ATAU BAIAT UNTUK MEMBALA AGAMA ALLAH DIDEPAN NABI PADA WAKTU ITU DAN SEKARANG DITERUSKAN DI DEPAN ULAMA SEBAHAI IMAM JAMAAHNYA MAKA OLEH ALLAH AKAN DIBERIKAN KEMENANGAN. hal ini oleh Allah disampaikan dalam Qs Alfath ayat 23
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
سُنَّةَ اللّٰهِ الَّتِيْ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلُ ۖ وَلَنْ تَجِدَ لِسُنَّةِ اللّٰهِ تَبْدِيْلًا
“(Demikianlah) hukum Allah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tidak akan menemukan perubahan pada hukum Allah itu.”
(QS. Al-Fath 48: Ayat 23)
Ayat ini menjelaskan bahwa Hukum Allah akan berlaku sejak dulu sampai kapanpun juga tidak ada perubahan. yaitu siapa saja yang berjanji BERJANJI atau berbaiat didepan imam jamaah AKAN MEMBELA AGAMA ALLAH.
MAKA AKAN ALLAH BERIKAN KE MEMENANGAN.
Janji atau Bait karena mau Berjihad dijalan Allah dgn harta dan dirinya itu tandanya sudah Hihrah kedalam jamaah dan kemudian didalam amaahnya mau berjihad dijalan Allah maka JANJI ATAU BAI’AT ITU JUGA SYARAT UNTUK MAU MASUK KEDALAM JAMAAH. sehingga seorang Mukmin punya LADANG JIHAD YAITU JAMAAH NYA. maka Allah pastikan orang beriman yang mau berhijrah kemudian berjihad dijalan Allah orang tersebut memdapatkan kemenangan Ini dijelaskan dalam Qs Attaubah ayat 20.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَ هَا جَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ بِاَ مْوَا لِهِمْ وَاَ نْفُسِهِمْ ۙ اَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللّٰهِ ۗ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفَآئِزُوْنَ
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Mereka itulah orang-orang yang memperoleh kemenangan.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 20)
Kemenangan apa yang diberikan oleh Allah kepada orang yang mau BERJANJI ATAU BERBAIAT MEMBELA AGAMA ALLAH. yaitu.
1).Akan di berikan Ghonimah Harta kekayaan rampasan perang. ini juga artinya Usahanya pekerjaannya sebagai ladang Jihadnya akan diberikan kemenangan oleh Allah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَّمَغَا نِمَ كَثِيْرَةً يَّأْخُذُوْنَهَا ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَزِيْزًا حَكِيْمًا
“dan harta rampasan perang yang banyak yang akan mereka peroleh. Dan Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”
(QS. Al-Fath 48: Ayat 19)
2).Mendapatkan harta rampasan perang yang lebih banyak lagi dan Allah akan melindungi dan menjaga dari serangan kafirin.munafikin dan dzolimi.ini maknanya USAHANYA LEMNAGANYA PEKERJAANYA AKAN DIBERIKAN KEUANTUNGAN DAN KEMENANGAN YG LEBIS BESAR LAGI.
hal ini dijelaskan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَعَدَكُمُ اللّٰهُ مَغَا نِمَ كَثِيْرَةً تَأْخُذُوْنَهَا فَعَجَّلَ لَكُمْ هٰذِهٖ وَكَفَّ اَيْدِيَ النَّا سِ عَنْكُمْ ۚ وَلِتَكُوْنَ اٰيَةً لِّلْمُؤْمِنِيْنَ وَيَهْدِيَكُمْ صِرَا طًا مُّسْتَقِيْمًا
“Allah menjanjikan kepadamu harta rampasan perang yang banyak yang dapat kamu ambil, maka Dia segerakan (harta rampasan perang) ini untukmu, dan Dia menahan tangan manusia dari (membinasakan)mu (agar kamu mensyukuri-Nya), dan agar menjadi bukti bagi orang-orang mukmin, dan agar Dia menunjukkan kamu ke jalan yang lurus,”
(QS. Al-Fath 48: Ayat 20)
3).Mendapatkan kemenangan diperluas daerah kekuasan. ini maknanya USAHANYA LEMBAGANYA PEKERJAANYA AKAN DIPERLUAS ARTINYA AKAN DIPERBANYAK LADANG JIHADNYA, DIPERBANYAK SYIAR DAKWAHNYA DIPERLUAS AMAL KEBAIKANYA seperti juga dijelaskan oleh
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَّاُخْرٰى لَمْ تَقْدِرُوْا عَلَيْهَا قَدْ اَحَا طَ اللّٰهُ بِهَا ۗ وَكَا نَ اللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرًا
“dan (kemenangan-kemenangan) atas negeri-negeri lain yang tidak dapat kamu perkirakan, tetapi sesungguhnya Allah telah menentukannya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(QS. Al-Fath 48: Ayat 21)
4).Dimasukan kedalam syurga Allah . orang yang berbait sama dengan Jual beli dengan Allah yaitu menjual harta dan dirinya yaitu berjihad dijalan Allah maka oleh Allah dibeli dengan Syurga. ini dijelaskan oleh
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَ مْوَا لَهُمْ بِاَ نَّ لَهُمُ الْجَــنَّةَ ۗ يُقَا تِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَ يُقْتَلُوْنَ ۗ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰٮةِ وَا لْاِ نْجِيْلِ وَا لْقُرْاٰ نِ ۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِهٖ مِنَ اللّٰهِ فَا سْتَـبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِهٖ ۗ وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.”
(QS. At-Taubah 9: Ayat 111)
Ancaman tidak Berbai’at dan Mengkhianati Bai’atnya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَحُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةًجَاهِلِيَّةً
“Barangsiapa melepas tangan dari taat akan bertemu dengan Allah pada hari kiyamat dengan tidak punya alasan. Dan barangsiapa mati sedang tidak ada ikatan bai’at pada lehernya maka ia mati seperti matinya orang jahiliyah.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Umar, Shahih Muslim dalam Kitabul Imaroh: II/136)
Yang dimaksud “seperti mati Jahiliyah” adalah kematian dalam kesesatan, perpecahan dan tidak mempunyai imam yang ditaati. (Hamisy Shahih Muslim II/136)
Berbai’at Karena Dunia
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثَةٌلاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْعَذَابٌ أَلِيمٌ رَجُلٌ عَلَى فَضْلِ مَاءٍ بِالطَّرِيقِ يَمْنَعُ مِنْهُ ابْنَالسَّبِيلِ وَرَجُلٌ بَايَعَ إِمَامًالاَ يُبَايِعُهُ إلاَّ لِدُنْيَاهُ إِنْ أَعْطَاهُ مَايُرِيدُ وَفَى لَهُ وَإِلاَّ لَمْ يَفِ لَهُ وَرَجُلٌ يُبَايِعُ رَجُلاً بِسِلْعَةٍبَعْدَ الْعَصْرِ فَحَلَفَ بِاللَّهِ لَقَدْ أُعْطِيَ بِهَا كَذَا وَكَذَا فَصَدَّقَهُفَأَخَذَهَا وَلَمْ يُعْطَ بِهَا
“Tiga macam orang yang Allah tidak akan berkata kata kepada mereka pada hari kiyamat dan tidak akan membersihkan (memaafkan), dan bahkan bagi mereka siksa yang pedih. Mereka itu adalah: 1) Orang yang mempunyai kelebihan air di tengah jalan tetapi menolak permintaan orang yang dalam keadaan bepergian, 2) Orang yang berbai’at pada seorang imam, tetapi tidaklah ia berbai’at kecuali karena dunia, jika diberi menepati bai’atnya dan jika tidak diberi (ditolak tuntutannya) ia tidak menepatinya, 3) Orang yang menjual barang pada orang lain setelah ‘Ashar dan bersumpah dengan nama Allah, sungguh akan diberikan dengan ketentuan begini dan begini, lalu ia membenar kannya dan hendak mengambilnya, tetapi ia tidak memberikannya.” (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Al-Bukhari dalam Kitabul Ahkam: IX/99, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah II/204, At-Tirmidzi, Sunan At Tirmidzi IV/128 No: 1595. Lafadz Al-Bukhari)
Kewajiban Menepati Bai’at
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَاأَيُّهَا النَّبِيُّ إِذَا جَاءَكَ الْمُؤْمِنَاتُ يُبَايِعْنَكَ عَلَى أَنْلاَ يُشْرِكْنَ بِاللَّهِ شَيْئًا وَلاَ يَسْرِقْنَ وَلاَ يَزْنِينَ وَلاَ يَقْتُلْنَأَوْلاَدَهُنَّ وَلاَ يَأْتِينَ بِبُهْتَانٍ يَفْتَرِينَهُ بَيْنَ أَيْدِيهِنَّ وَأَرْجُلِهِنَّوَلاَ يَعْصِينَكَ فِي مَعْرُوفٍ فَبَايِعْهُنَّ وَاسْتَغْفِرْ لَهُنَّ اللَّهَ إِنَّاللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ{الممتحنة:}
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan perempuan yang beriman untuk mengadakan bai’at setia, bahwa mereka tidak akan mempersekutukan sesuatupun dengan Allah; tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak anaknya, tidak akan berdusta yang mereka ada adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dengan urusan yang baik, maka terimalah bai’at setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.Al-Mumtahanah:12)
Ubadah bin Shomit Radliallahu ‘anhu berkata:
بَايَعْنَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَىالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي الْمَنْشَطِ وَالْمَكْرَهِ وَأَنْ لاَ نُنَازِعَ اْلأَمْرَأَهْلَهُ وَأَنْ نَقُومَ أَوْ نَقُولَ بِالْحَقِّ حَيْثُمَا كُنَّالاَ نَخَافُ فِياللَّهِ لَوْمَةَ لاَئِمٍ
“Kami berbai’at kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mendengar dan taat, baik dalam keadaan semangat ataupun lemah (berat), dan untuk tidak menentang perintah kepada ahlinya serta untuk menegakkan (kebenaran) atau berkata dengan benar di manapun kami berada, tidak takut dalam membela agama Allah dari celaan orang-orang yang mencelanya.” (HR. Al Bukhari dari Ubadah bin Shamit, Shahih Al-Bukhari dalam Kitabul Ahkam: IX/96, Muslim, Shahih Muslim: II/132, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah II/202, An-Nasai, Sunan An-Nasai VII/137-138. Lafadz Al-Bukhari).
Semoga kita bisa berjanjia atau berbaiat dalam hidup kita masuk kedalam jamaah islam dan berjihad didalamnya sehingga mendapatkan kemenangan dari Allah.Aamiin Yra
Wallahu A’lam Bisshowab. Alhamdulillah
Wasalamu’alaikum Wr. Wb.
0 Komentar