12 Santri Ponpes Dzikir Al Fath Dilepas ke Maluku untuk Mengabdi di 4 Desa Mualaf
Dipublikasikan oleh SMK IT AL FATH pada
12 Santri Ponpes Dzikir Al Fath Dilepas ke Maluku untuk Mengabdi di 4 Desa Mualaf
MEDIA PAKUAN – Sebanyak 12 santri Ponpes Dzikir Al Fath, Kota Sukabumi diberangkatkan ke Pulau Buru, Provinsi Maluku untuk mengemban tugas menjadi Ustadz Garis Depan (UGD). Mereka akan mengabdi di empat desa yakni Desa Dava, Widit, Gogoria, Wabloy dan Basalale. Empat desa tersebut masuk kategori daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath KH Fajar Laksana mengatakan, para santri ditugaskan untuk mengajar ngaji, calistung, wirausaha serta informasi dan teknologi (IT) kepada warga di sana. “Program prioritas para da’i di Maluku sekarang adalah pendidikan karena mereka bukan hanya pendidikan agama Islam. SD itu banyak kurang guru sama sekali kurang guru. Rata-rata kelas 5 kelas 6 itu belum bisa baca tulis,” katanya, Kamis 9 Januari 2025. “Jangankan baca qur’an baca tulis dan berhitung pun mereka belum pada bisa. SD itu kosong gedungnya saja karena gurunya tidak ada. Kenapa gurunya tidak ada? karena tingkat ekonominya rendah. Siapa yang mau diabdikan di sana? sangat susah bukan tidak ada. Maka kita tim UGD itu bukan hanya mengajarkan agama Islam, kita mengajar matematika, bahasa indonesia, IPA, IPS jadi mereka mengajar itu,” ujarnya.
Pata santri juga mengajarkan teknologi informasi di desa supaya warga dapat mengelola pemerintahan desa melalui digital. Pengembangan wirausaha dari kekayaan hasil bumi di sana juga diajarkan oleh para santri. Seperti membuat packaging, branding, serta pengolahan bahan baku menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. “Juga kemudian mengajar juga di bidang IT, karena ada hibah komputer ke desa. Tetapi penguasaan teknologinya rendah, makannya kita membuatkan peta desa, website, dan program-program di 4 desa,” tuturnya. “Kemudian juga di bidang wirausaha, mereka di sana penghasil duren, tapi duren itu bahkan sampai busuk, dijual tidak bisa diolah. Maka kita buat olahan duren jadi roti, es krim. Disana ada kayu putih minyak, tapi dijual begitu saja tidak dikemas. Mereka lemah dalam packaging, branding, dan kemasan,” tandasnya.
Kegiatan ini menurutnya sebagai bentuk perwujudan Islam rahmatan lil alamin. Dari keempat desa tersebut, ada sebagian warganya yang mualaf masuk ke agama Islam dan mendapat beasiswa di Ponpes Dzikir Al Fath. “Alhamdulillah hari ini kita secara aspek dari pembangunan kita sudah membangun dua masjid dan delapan majelis dzikir di sana. Kita sudah ada 250 jamaah rutin di empat desa yakni Desa Dava, Widit, Gogoria, Wabloy dan Basalale. Kemudian kita sudah menampung 92 siswa dari Pulau Buru di 4 desa itu dari tingkatan SMP, SLTA, dan tingkatan mahasiswa, dan Alhamdulillah dari 92 siswa itu kita memberikan beasiswa dengan total Rp8,2 miliar yang kita berikan dari mulai jenjang SMP sampai dengan sarjana,” pungkasnya. Program UGD telah dilakukan sejal Oktober 2023. Santri yang ditugaskan menjadi UGD digilir selama delapan bulan sekali. Sementara itu Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji mengapresiasi program UGD Ponpes Dzikir Al Fath. Menurutnya program ini menjadi upaya untuk meningkatkan kualitas warga di desa terpencil.
“Mudah-mudahan dengan seperti ini nanti dikirimkan santri-santri yang potensial karena memang secara program sudah disusun. Memang kegiatannya bukan hanya di Maluku tapi juga di 24 provinsi. Ini juga membuat rasa bangga saya sebetulnya pesantren juga bisa mengirimkan tenaga kerja di sana sekaligus dakwah. Meningkatkan ekonomi dan juga mengambil beberapa potensi masyarakat yang anak-anaknya juga disekolahkan di sini dan ini juga meningkatkan pengetahuan, daya saing orang-orang terutama di Maluku, Pulau Buru yang memang kalau tidak dididik oleh kita sesama muslim oleh siapa lagi,” jelas Kusmana.***
Sumber Artikel berjudul “12 Santri Ponpes Dzikir Al Fath Dilepas ke Maluku untuk Mengabdi di 4 Desa Mualaf”, selengkapnya dengan link: https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/sukabumi-raya/pr-638954685/12-santri-ponpes-dzikir-al-fath-dilepas-ke-maluku-untuk-mengabdi-di-4-desa-mualaf?page=all&utm_source=social__whatsapp&utm_medium=social__whatsapp
0 Komentar