Banyak Bebatuan Purba di Museum Prabu Siliwangi, BRIN Duga Ada Pemukiman Kuno di Sukabumi
Dipublikasikan oleh SMK IT AL FATH pada
Banyak Bebatuan Purba di Museum Prabu Siliwangi, BRIN Duga Ada Pemukiman Kuno di Sukabumi

MEDIA PAKUAN – Museum Prabu Siliwangi yang berlokasi di Ponpes Dzikir Al Fath, Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi memiliki banyak koleksi benda bersejarah berupa batu-batuan. Dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Museum Prabu Siliwangi dari tanggal 23 hingga 25 November 2024, total ada 61 batu-batuan yang terdiri dari 49 artefak, 11 non artefak dan 1 batuan fosil. Batu-batuan purba tersebut diperoleh dari beberapa gunung dan bukit yang ada di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi seperti Gunung Karang di Kecamatan Baros Kota Sukabumi, Gunung Tangkil di Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi, Gunung Tanjung di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, dan Gunung Tamiang. Koleksi batu-batuan yang ditemukan di sejumlah gunung tersebut ada yang menyerupai bentuk hewan serta ada pula batu yang dibentuk menjadi batu beliung atau kapak persegi.
“Batu-batu yang dikoleksi pak kyai ini ada yang dipakai bekal kubur namanya beliung yang sudah diasah. Itu bukan berfungsi untuk ekonomis. Jadi kadang-kadang dipakai untuk sarana penguburan sama kendi,” ujar arkeolog peneliti Ahli Utama BRIN, Jatmiko, Kamis 16 Januari 2025. “Ada juga manik-manik dipakai bekal kubur. Artinya mereka sudah mulai mengenal ada tingkatan-tingkatan dari struktur masyarakat sosial yang dikubur di situ biasanya tokoh masyarakat kepala suku contohnya atau orang-orang yang dipandang mereka memiliki kedudukan yang lebih tinggi. Ketika dikubur, mereka itu dibekali seperti kapak beliung persegi. Itu membuatnya kan setengah mati jaman dahulu karena belum mengenal logam,” ucapnya. Batu-batuan tersebut menurut Jatmiko merupakan peninggalan masa Neolitikum yang telah ada sejak sebelum masehi. Dengan adanya bebatuan tersebut, dia menduga kemungkinan ada pemukiman kuno di sejumlah gunung dan perbukitan Sukabumi. “Karena ada indikasi insting saya mungkin dari sana ini ada suatu pemukiman kuno yang mungkin dulu asalnya dari situ artinya sumber daya budaya di situ,” paparnya.
Karena banyaknya bebatuan purba yang ditemukan di daerah tersebut, peneliti BRIN merekomendasikan untuk dilakukan survei dan penelitian ke beberapa gunung dan bukit di Sukabumi.
“Karena koleksi dari Pak Kyai itu kan saya lihat banyak sekali dari sana. Nah itu pembuktiannya harus secara ilmiah,” tambahnya. “Koleksi pak kyai ini ditemukan di sana syukur kalau kita menemukan ada serpihan-serpihannya, syukur ada calon beliungnya. Nah itu saya udah yakin kalau memang di situ banyak seperti itu, saya yakin di situ tempat suatu pembuatan batu atau semacam permukiman kuno. Itu baru prediksi tapi kan harus dibuktikan kecurigaan itu harus melalui kaidah-kaidah ilmiah,” jelasnya. Pendiri Museum Prabu Siliwangi KH Fajar Laksana mengatakan, batu-batuan koleksi bersejarah tersebut didapatkan setelah mendapat laporan dari masyarakat setempat.
“Yang tadi dilihat ada batu lonjong yang punya punggung, itu kita temukan di Puncak Tamiang di bawah di Sagaranten. Kebetulan datang ke sana, penduduk itu gak tahu itu di rumah penduduk ditemukan di situ hanya dipakai mainan untuk anak-anak. Saya curiga itu kamu dapat dari mana? dari sini katanya digali. Ini ada lima di depan rumah digali ketemu yang unik sama dia dipakai hiasan sebagian yang batu pipisan dari situ dianggapnya mainan. Itu di pemukiman lokasinya,” ujarnya. “Terus saya ke sana kebetulan kejadian itu ceritanya karena saya ngaji. Jadi saya ngaji ke suatu tempat kemudian sambil saya sering kali tanya-tanya, saya tanya penduduk punya peralatan aneh-aneh dia gak ngerti. Seperti beberapa batu yang di sini itu malah dijadikan fondasi rumah. Saya foto itu di Gunung Tanjung. Mereka gak ngerti benda purbakala itu gak tahu,” katanya. Museum Prabu Siliwangi saat ini telah menjalin kerja sama dengan BRIN dalam hal penelitian. Rencananya, pihaknya akan meninjau kembali lokasi penemuan bebatuan purbakala di Sukabumi dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah. “Kita sebenarnya sudah lama ingin mengajak para peneliti ini untuk ke tempat lokasi, cuman kemarin tidak dipersiapkan secara khusus. Itu juga yang akan kita buatkan programnya tentu setelah ada MoU kita meminta BRIN untuk melakukan survey lalu kita minta ke Pak Wali Kota, meminta izin ke Camat ke tempat lokasinya nanti kita survey ke sana,” jelasnya di Museum Prabu Siliwangi Sukabumi.***
Sumber Artikel berjudul “Banyak Bebatuan Purba di Museum Prabu Siliwangi, BRIN Duga Ada Pemukiman Kuno di Sukabumi”, selengkapnya dengan link: https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/sukabumi-raya/pr-638974230/banyak-bebatuan-purba-di-museum-prabu-siliwangi-brin-duga-ada-pemukiman-kuno-di-sukabumi?page=all&utm_source=social__whatsapp&utm_medium=social__whatsapp
0 Komentar