BRIN Teliti Keramik hingga Kujang di Museum Prabu Siliwangi Sukabumi
Dipublikasikan oleh SMK IT AL FATH pada
BRIN Teliti Keramik hingga Kujang di Museum Prabu Siliwangi Sukabumi
Badan Riset dan Inovasi (BRIN) melakukan penelitian terhadap benda-benda koleksi di Museum Prabu Siliwangi, Kota Sukabumi. Jumlah benda yang diteliti sebanyak 187 mulai dari batuan, keramik, logam, hingga kujang peninggalan zaman Pajajaran.
Triwurjani selaku Peneliti Ahli Madya BRIN mengatakan, koleksi kujang yang tersimpan di Museum Prabu Siliwangi jumlahnya cukup banyak. Menurutnya, dari hasil penelitian sementara ditemukan teknik pembuatan kujang di zaman dahulu berbeda-beda sesuai dengan bahan materialnya.
“Nah, setelah saya ambil sampel saja ini luar biasa sekali. Temuan di sini kita bisa belajar mengenai hal kujang saja itu ternyata ada yang dibuat dengan cara ditempa, ada juga yang campuran antara besi dengan campuran tembaga, juga ada yang dicor,” kata Tri di Kota Sukabumi, Jumat (29/11/2024).
“Kalau soal usia memang kujang itu kan berada di era paleometalik di abad 15-16. Nah tapi itu ternyata logam-logam yang ada di situ juga ada dari masa memang prasejarah akhir,” kata dia.
Bentuk-bentuk kujang yang diteliti serupa dengan prasasti batu kujang berjumlah 130. Prasasti itu pun sudah dari jauh-jauh hari diteliti oleh BRIN.
“Rasanya semua prototipe itu ada terwakili semua. Jadi kalau cetakannya ada 130 macam kujang itu mungkin bisa dilihat cuma mungkin belum kuat satu-satu,” ucapnya.
Peneliti BRIN bagian Uji Laboratorium, Rath Kautsar Firdaus menambahkan, setelah dicek menggunakan alat laboratorium XRF, kujang-kujang koleksi Museum Prabu Siliwangi rata-rata memiliki unsur besi hingga 95 persen.
“Nah untuk yang sudah diperiksa ada bermacam-macam untuk logam salah satunya tadi yang sudah disebutkan yaitu kujang. Jadi secara umum untuk kujang itu sendiri yang sudah diperiksa itu terdiri dari komponen besi itu hampir 95 persen unsur besi,” kata Raka, sapaan akrabnya.
“Jadi bisa dilihat bahwa pada zaman dulu untuk pembuatannya itu tidak main-main, jadi semakin banyak unsur besinya kan jadi lebih bagus. Tergantung sama penambahan unsur-unsur lain yaitu ada juga yang fungsinya tergantung untuk komposisi yang lain ada penambahan salah satunya tahan karat,” jelasnya.
Keunikan kujang yang ada di Museum Prabu Siliwangi menurutnya cukup beragam. Salah satunya ada kujang yang terbuat dari bahan besi dan kuningan.
“Jadi ada Kujang Naga Emas jadi itu untuk bagian bilahnya terdiri dari besi, sedangkan untuk gagangnya dia sudah terbuat dari kuningan atau emas. Juga ada yang terlapisi dengan aluminium jadi bisa dilihat bahwa untuk mendapatkan tampilan yang lebih mengkilap ada tambahan aluminium,” katanya.
Hasil dari penelitian oleh BRIN ini nantinya akan dibuat laporannya dalam bentuk buku. Kemudian, benda-benda koleksi Museum Prabu Siliwangi yang sudah diteliti oleh BRIN akan diberi tanda khusus.
Pendiri Museum Prabu Siliwangi KH Fajar Laksana menambahkan, penelitian yang dilakukan oleh BRIN di Museum Prabu Siliwangi ini merupakan yang ketiga kalinya. Sebelumnya, mereka melakukan penelitian tentang mata uang zaman dulu, naskah dan barang peninggalan Belanda.
“Penelitian ketiga ini kepada logam besi dan keramik karena keramik belum selesai ini masih banyak,” kata Fajar.
Dia menjelaskan, penelitian benda-benda koleksi di Museum Prabu Siliwangi perlu dilakukan karena museum menjadi salah satu sarana pendidikan bagi masyarakat.
“Kita ini akan menjadi pusat pendidikan buat anak-anak siswa, maka kita undang BRIN. Itu foto-foto buktinya ada dan diserahkan untuk diteliti. Kenapa harus diteliti? Karena kita bukan pakarnya saya hanya praktisi yang mencintai untuk melakukan penyelamatan benda-benda,” ujarnya.
“Setelah saya lakukan penyelamatan semua maka tidak bisa bernilai pendidikan kalau tidak ada peneliti karena jangan sampai salah menginformasikan maka hari ini sudah ketiga kali penelitian,” tutupnya.
Baca artikel detikjabar, “BRIN Teliti Keramik hingga Kujang di Museum Prabu Siliwangi Sukabumi” selengkapnya https://www.detik.com/jabar/budaya/d-7662905/brin-teliti-keramik-hingga-kujang-di-museum-prabu-siliwangi-sukabumi.
0 Komentar