Lestarikan Budaya Sukabumi, Boles dan Ngagotong Lisung Gencar Disosialisasikan ke Sekolah-sekolah
Dipublikasikan oleh SMK IT AL FATH pada
Lestarikan Budaya Sukabumi, Boles dan Ngagotong Lisung Gencar Disosialisasikan ke Sekolah-sekolah
Pelestarian seni budaya asal Kota Sukabumi main Boles dan Ngagotong Lisung saat ini gencar dilakukan. Kesenian yang lahir dari aliran pencak silat Sang Maung Bodas ini sudah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTb). Boles atau akronim dari Bola Leungeun Seneu (Boles) saat ini sudah menjadi WBTb Indonesia. Sedangkan Ngagotong Lisung menjadi WBTb Provinsi Jawa Barat. Sosialisasi Boles dan Ngagotong Lisung dilakukan ke sekolah-sekolah yang ada di Kota dan Kabupaten Sukabumi serta seluruh daerah di Jawa Barat. “Alhamdulillah Boles yang ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun ini dan juga Ngagotong Lisung telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Provinsi Jawa Barat maka menjadi kewajiban bagi kita untuk melakukan sosialisasi Boles dan Ngagotong Lisung ini berikut juga dengan tambahan tampilan pencak silat yang menjadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia,” kata guru besar Perguruan Silat Sang Maung Bodas KH Fajar Laksana, Kamis 12 September 2024.
Ke depannya, olahraga tradisional Boles atau main bola api menggunakan tangan, diharapkan dapat dimainkan di sekolah-sekolah. “Kita menyosialisasikan maen Bola Leungeun Seneu itu diharapkan bisa menjadi olahraga tradisi yang diperlombakan di sekolah-sekolah maka kita sosialisasikan Boles dan Ngagotong Lisung yang mempunyai filosofi yang cukup luar biasa juga diharapkan bisa dimainkan oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.
“Maka ini disosialisasikan ke seluruh warga masyarakat lebih khusus ke generasi-generasi muda dari mulai tingkatan anak-anak di SD, SMP, SLTA dan perguruan tinggi untuk bisa menjaga tradisi yang sebagai warisan budaya tak benda untuk memelihara, melestarikan dan mengajak mereka untuk bisa ikut latihan dan menjadi pelaku bukan hanya penonton karena ini adalah warisan budaya tak benda Indonesia,” tandasnya. Menurutnya untuk melestarikan tiga tradisi tersebut diperlukan peran pemerintah untuk menjadikan pencak silat sebagai kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah.
“Kendalanya memang hari ini tenaga pengajar. Tenaga pengajar yang kurang dan tentunya juga di sekolah belum ditetapkan kurikulum muatan lokal. Maka dalam hal ini selain sosialisasi kalau kemudian sekolahnya tidak memiliki kebijakan untuk melestarikan ini jangan-jangan warisan budaya tak benda dunianya (pencak silat) nanti dicabut dan kemudian hanya sejarahnya saja. Oleh karena itu kami memohon kepada pihak pemerintah khususnya pemerintah Provinsi Jawa Barat agar segera pencak silat ditetapkan menjadi kurikulum muatan lokal,” tandasnya.
Sumber Artikel berjudul “Lestarikan Budaya Sukabumi, Boles dan Ngagotong Lisung Gencar Disosialisasikan ke Sekolah-sekolah”, selengkapnya dengan link: https://mediapakuan.pikiran-rakyat.com/sukabumi-raya/pr-638554478/lestarikan-budaya-sukabumi-boles-dan-ngagotong-lisung-gencar-disosialisasikan-ke-sekolah-sekolah?page=all
0 Komentar