Menteri Fadli Zon Dorong Pengembangan Budaya Lokal di Sukabumi
Dipublikasikan oleh SMK IT AL FATH pada
Menteri Fadli Zon Dorong Pengembangan Budaya Lokal di Sukabumi

JURNALSUKABUMI.COM – Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath, Sukabumi, Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, sangat mengapresiasi upaya pelestarian budaya lokal seperti permainan Boles (Bola Leungeun Seuneu) yang telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
Fadli Zon menekankan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan kearifan lokal untuk memperkaya khasanah budaya Indonesia.
“Menurut saya ini merupakan kearifan lokal yang saya kira sangat unik dan khas dan tentu perlu ada pengembangan dan juga pemanfaatan,” kata Fadli
Ia juga mendorong pesantren-pesantren lain untuk aktif melestarikan budaya daerah masing-masing.
“Kita berharap pesantren-pesantren juga lebih banyak mengembangkan budaya terutama yang sesuai dengan budaya di daerah atau kearifan lokal,” jelasnya.
Menteri Fadli Zon mengaku tertarik mencoba permainan Boles dan melihat potensi besarnya sebagai olahraga unik yang khas Indonesia. Ia berharap permainan ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan tetap memperhatikan aspek keamanan.
“Ya itu menarik dan itu ada tekniknya, dan saya kira ini juga tentu dengan satu pengamanan teknik memainkan bila api itu bisa kita gunakan sebagai sarana olahraga yang unik dan khas dan itu hanya ada di Indonesia saya kira,” ungkapnya.
Pendiri Museum Prabu Siliwangi sekaligus Pimpinan Ponpes Dzikir Al Fath, Fajar Laksana mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang diberikan oleh Menteri Kebudayaan (Menbud) RI, Fadli Zon.
“Di mana pondok pesantren dzikir al Fath ini adalah salah satu pondok pesantren yang tahun 2024 menjadi pesantren juara pertama di bidang potensi seni dan budaya di tingkat Jawa Barat dan pesantren kami juga pondok pesantren terbaik di bidang objek wisata ramah muslim sehingga pak Menteri pun berkenan hadir,” ucapnya.
Dia mengatakan, selaras dengan pesan yang disampaikan Menbud, pihaknya akan turut mendorong kemajuan kebudayaan salah satunya dengan mengembangkan museum
“Salah satu indikator kemajuan kebudayaan itu adalah banyaknya museum dan museumnya tentu yang sudah terstandarisasi. Jadi, budaya ini sebetulnya hal paling pokok karena dari budaya lahir pendidikan lahir tentang kehidupan berpolitik, bernegara, berbangsa dan seterusnya itu adalah hasil produknya,” pungkasnya.
0 Komentar